Stoikiometri Sodium Benzoate

Rate this post

Stoikiometri Sodium Benzoate merupakan kajian tentang perbandingan kuantitatif antara unsur-unsur penyusun senyawa ini, yaitu natrium (Na), karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), dalam reaksi kimia. Dalam senyawa sodium benzoate (NaC₇H₅O₂), satu mol sodium benzoate mengandung satu mol ion natrium dan satu mol ion benzoat. Perhitungan stoikiometri memungkinkan kita untuk menentukan massa, mol, atau volume zat yang terlibat dalam reaksi pembentukan atau dekomposisi sodium benzoate. Sehingga sangat penting dalam formulasi bahan pengawet makanan, di mana senyawa ini sering digunakan. Pemahaman stoikiometri juga berperan penting dalam mengontrol dosis dan efisiensi reaksi pada skala industri maupun laboratorium.

Stoikiometri Sodium Benzoate merupakan dasar penting dalam memahami hubungan kuantitatif antar zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Khususnya dalam proses sintesis dan penggunaan senyawa ini di berbagai industri. Untuk uraian lebih lanjut berikut ini kami hadirkan informasi lebih lengkapnya:

Stoikiometri Sodium Benzoate

1. Rumus Kimia 2-tert-Butyl1,4-benzenediol

Rumus kimia dalam stoikiometri sodium benzoate adalah C₇H₅NaO₂, yang menunjukkan bahwa setiap molekul terdiri dari tujuh atom karbon (C), lima atom hidrogen (H), satu atom natrium (Na), dan dua atom oksigen (O). Dalam konteks stoikiometri, rumus ini digunakan untuk menghitung massa molar sodium benzoate. Yaitu sekitar 144,11 gram/mol, serta menentukan perbandingan mol dalam reaksi kimia yang melibatkan senyawa ini. Sebagai contoh, dalam sintesis sodium benzoate dari reaksi antara asam benzoat (C₆H₅COOH) dan natrium hidroksida (NaOH). Stoikiometri menunjukkan perbandingan molar 1:1 untuk menghasilkan satu mol sodium benzoate dan satu mol air. Rumus kimia ini menjadi dasar dalam perhitungan kuantitatif yang penting untuk formulasi dan aplikasi sodium benzoate di bidang industri makanan maupun farmasi.

2. Massa Molar

Massa molar dalam stoikiometri sodium benzoate merupakan nilai penting yang digunakan untuk menghitung jumlah zat dalam berbagai reaksi kimia. Sodium benzoate memiliki rumus kimia C₇H₅NaO₂, dan dari komposisi atom-atom penyusunnya, massa molarnya dapat dihitung sebagai berikut: 7 atom karbon (12,01 g/mol), 5 atom hidrogen (1,01 g/mol), 1 atom natrium (22,99 g/mol), dan 2 atom oksigen (16,00 g/mol). Sehingga total massa molarnya adalah sekitar 144,11 g/mol. Nilai ini digunakan dalam konversi antara gram dan mol sodium benzoate dalam reaksi. Baik untuk menentukan kebutuhan reaktan maupun hasil produk. Dalam konteks industri atau laboratorium, pemahaman massa molar ini sangat penting untuk memastikan efisiensi dan ketepatan dalam proses kimia yang melibatkan sodium benzoate.

3. Koposisi Unsur

Komposisi unsur pada stoikiometri sodium benzoate menggambarkan persentase massa masing-masing unsur penyusunnya dalam satu molekul senyawa C₇H₅NaO₂. Senyawa ini terdiri dari tujuh atom karbon (C), lima atom hidrogen (H), satu atom natrium (Na), dan dua atom oksigen (O). Dengan massa molar total sekitar 144,11 g/mol, persentase massa setiap unsur dapat di hitung sebagai berikut: karbon sekitar 58,35%, hidrogen sekitar 3,51%, natrium sekitar 15,95%, dan oksigen sekitar 22,19%. Informasi ini penting dalam stoikiometri karena membantu menentukan proporsi zat dalam reaksi kimia. Serta berperan dalam analisis kuantitatif untuk formulasi senyawa, baik dalam skala laboratorium maupun industri.

4. Reaksi Netralisasi

Stoikiometri sodium benzoate dalam reaksi netralisasi menggambarkan hubungan kuantitatif antara asam benzoat dan natrium hidroksida yang bereaksi membentuk sodium benzoate dan air. Dalam reaksi ini, satu mol asam benzoat (C₆H₅COOH) bereaksi secara stoikiometris dengan satu mol natrium hidroksida (NaOH). Menghasilkan satu mol sodium benzoate (C₆H₅COONa) dan satu mol air (H₂O). Persamaan reaksinya adalah: C₆H₅COOH + NaOH → C₆H₅COONa + H₂O. Perbandingan mol 1:1 ini penting untuk menghitung jumlah reaktan yang di butuhkan atau produk yang di hasilkan, serta memastikan efisiensi dan kesetimbangan dalam proses pembuatan sodium benzoate di laboratorium maupun industri.

5. Perbandingan Mol

Stoikiometri Sodium Benzoate pada perbandingan mol mengacu pada rasio mol antar zat yang terlibat dalam reaksi pembentukannya. Terutama antara asam benzoat (C₆H₅COOH) dan natrium hidroksida (NaOH). Dalam reaksi netralisasi ini, satu mol asam benzoat bereaksi dengan satu mol natrium hidroksida untuk menghasilkan satu mol sodium benzoate (C₆H₅COONa) dan satu mol air (H₂O). Perbandingan mol 1:1 ini penting dalam perhitungan reaksi kimia karena memastikan tidak ada zat pereaksi yang berlebih. Sehingga proses berlangsung efisien dan sesuai dengan prinsip keseimbangan massa. Pemahaman perbandingan mol sangat berguna dalam merancang sintesis sodium benzoate secara tepat di laboratorium maupun industri.

6. Aplikasi Stoikiometri 2-tert-Butyl1,4-benzenediol

Stoikiometri Sodium Benzoate pada aplikasi stoikiometri berperan untuk menghitung jumlah reaktan dan produk dalam proses sintesis maupun penggunaannya di berbagai bidang, terutama industri makanan dan farmasi. Misalnya, dalam pembuatan sodium benzoate dari asam benzoat dan natrium hidroksida. Perhitungan stoikiometri memastikan bahwa kedua reaktan terpakai dalam perbandingan mol yang tepat (1:1) untuk menghindari kelebihan atau kekurangan zat. Selain itu, stoikiometri juga berperan untuk menentukan dosis sodium benzoate yang sesuai sebagai bahan pengawet, agar tetap aman di konsumsi namun tetap efektif mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Penerapan konsep ini sangat penting dalam menjaga efisiensi, keamanan, dan konsistensi kualitas produk.

7. Hukum Kekekalan Massa & Konversi Satuan

Stoikiometri Sodium Benzoate berkaitan erat dengan Hukum Kekekalan Massa, yang menyatakan bahwa massa total zat sebelum dan sesudah reaksi kimia tetap sama. Dalam reaksi pembentukan sodium benzoate dari asam benzoat dan natrium hidroksida, massa reaktan harus sebanding dengan massa produk yang di hasilkan. Untuk mendukung perhitungan ini, konversi satuan seperti dari gram ke mol atau sebaliknya sangat penting, agar jumlah zat yang terlibat dapat di analisis secara tepat sesuai dengan rumus kimia dan koefisien reaksi.

8. Keseimbangan Reaksi & Peran dalam Pengawetan

Stoikiometri Sodium Benzoate berperan penting dalam memastikan keseimbangan reaksi saat senyawa ini di sintesis dari asam benzoat dan natrium hidroksida, dengan perbandingan mol 1:1. Pemahaman ini memungkinkan formulasi yang tepat agar tidak ada kelebihan reaktan yang terbuang. Dalam peran sebagai pengawet, stoikiometri berperan untuk menentukan dosis efektif yang aman teraplikasikan dalam makanan. Sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme tanpa melebihi batas yang di tetapkan oleh standar kesehatan.

Stoikiometri Sodium Benzoate memberikan pemahaman mendalam mengenai reaksi kimia, komposisi zat, serta aplikasinya sebagai pengawet. Penting bagi industri pangan, farmasi, dan ilmu kimia terapan. Untuk pemesanan serta informasi lebih lanjut hubungilah kontak kami berikut ini.

 

Contact Us