Struktur Atom Sodium Saccharine

Rate this post

Struktur atom Saccharine, atau yang dikenal sebagai asam o-sulfobenzimida, terdiri dari tujuh atom karbon (C), lima atom hidrogen (H), satu atom nitrogen (N), dan tiga atom oksigen (O). Struktur ini membentuk cincin benzena yang terfusi dengan cincin imida dan gugus sulfonil (–SO₂–). Gugus sulfonil terikat pada posisi orto (sebelah) terhadap atom nitrogen dalam cincin benzena. Struktur ini memberikan sifat manis pada sakarin, yang digunakan sebagai pemanis buatan. Struktur atom Sodium Saccharine adalah garam natrium dari sakarin, yang memiliki rumus molekul C₇H₄NNaO₃S. Dalam struktur ini, ion natrium (Na⁺) berikatan dengan gugus sulfonil, menggantikan atom hidrogen pada gugus –SO₂–, sehingga membentuk garam natrium. Sodium Saccharine memiliki massa molar 205,17 g/mol dan titik leleh antara 226–230°C (439–446°F). Sifat ini membuatnya stabil pada suhu tinggi dan cocok digunakan sebagai pemanis dalam berbagai produk makanan dan minuman.

Struktur atom Sodium Saccharine menunjukkan konfigurasi unik yang mempengaruhi sifat kimianya. Atom natrium berikatan dengan molekul sakarin, membentuk senyawa yang sering digunakan sebagai pemanis buatan. Pemahaman mendalam tentang struktur ini penting untuk aplikasi industri dan kesehatan.

Sodium saccharin adalah garam natrium dari sakarin, sebuah pemanis buatan tanpa kalori yang sering digunakan dalam makanan dan minuman sebagai pengganti gula. Senyawa ini memiliki rumus kimia C₇H₄NO₃SNa dan terdiri dari inti benzosulfonimida dengan ion natrium yang berikatan untuk meningkatkan kelarutan dalam air. Struktur atomnya berperan penting dalam sifat rasa manisnya, karena gugus sulfonil (-SO₂-) dan imida (-NH-) memungkinkan interaksi dengan reseptor rasa manis di lidah, menghasilkan sensasi manis yang jauh lebih kuat di bandingkan gula. Selain itu, keberadaan ion natrium meningkatkan stabilitas dan kelarutan senyawa ini dalam berbagai produk makanan dan minuman.

Struktur Atom Sodium Saccharine

Untuk ulasan lebih lengkap berikut kami hadirkan poin-poin mengenai Struktur atom Sodium Saccharine:

  • Rumus Kimia

Struktur atom sodium saccharin terdiri dari inti benzosulfonimida dengan rumus kimia C₇H₄NO₃SNa, di mana ion natrium (Na⁺) berikatan dengan gugus sulfonil (-SO₂-) untuk meningkatkan kelarutan dalam air. Senyawa ini memiliki cincin benzen yang terhubung dengan gugus sulfonil dan imida (-NH-), yang berperan dalam interaksi dengan reseptor rasa manis di lidah. Ikatan dalam molekul ini sebagian besar bersifat kovalen, sementara natrium membentuk ikatan ionik dengan struktur utama. Sifat polar dari gugus sulfonil dan keberadaan natrium menjadikan sodium saccharin mudah larut dalam air dan stabil dalam berbagai kondisi. Sehingga sering berperan sebagai pemanis buatan dalam makanan dan minuman.

  • Inti Benzosulfonimida

Struktur atom sodium saccharin di dasarkan pada inti benzosulfonimida, yang terdiri dari cincin benzen yang terikat dengan gugus sulfonil (-SO₂-) dan imida (-NH-). Inti ini berperan penting dalam stabilitas molekul dan interaksi dengan reseptor rasa manis. Gugus sulfonil memberikan sifat polar yang meningkatkan kelarutan dalam air, sementara gugus imida berkontribusi pada karakteristik rasa manisnya. Selain itu, adanya ion natrium (Na⁺) membantu membentuk garam yang lebih stabil dan mudah larut di bandingkan sakarin bebas. Kombinasi struktur ini memungkinkan sodium saccharin memiliki sifat pemanis yang kuat dan banyak terfungsikan dalam industri makanan dan minuman.

  • Keberadaan Natrium (Na⁺)

Keberadaan ion natrium (Na⁺) dalam struktur atom sodium saccharin memainkan peran penting dalam meningkatkan kelarutan dan stabilitas senyawa ini dalam air. Ion natrium berikatan secara ionik dengan gugus sulfonimida pada molekul sakarin, menggantikan atom hidrogen yang ada dalam bentuk asam sakarin. Interaksi ion natrium dengan gugus polar seperti sulfonil (-SO₂-) dan imida (-NH-) memungkinkan sodium saccharin lebih mudah terdispersi dalam larutan. Sehingga lebih efektif terpakai dalam berbagai produk makanan dan minuman. Selain itu, keberadaan Na⁺ tidak hanya mempengaruhi kelarutan tetapi juga dapat berkontribusi terhadap rasa setelah di konsumsi. Meskipun dalam jumlah kecil dan tidak signifikan di bandingkan dengan efek rasa manisnya.

  • Gugus Fungsional

Struktur atom sodium saccharin mengandung beberapa gugus fungsional utama yang berperan dalam sifat kimia dan rasa manisnya. Gugus sulfonil (-SO₂-) bertindak sebagai bagian polar yang meningkatkan kelarutan dalam air dan berkontribusi pada interaksi dengan reseptor rasa manis di lidah. Gugus imida (-NH-) dalam cincin benzosulfonimida juga berperan dalam stabilitas molekul serta interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu, adanya ion natrium (Na⁺) membantu meningkatkan kelarutan senyawa dalam larutan air. Menjadikannya lebih efektif dalam aplikasi makanan dan minuman. Kombinasi gugus ini menciptakan struktur yang unik, memungkinkan sodium saccharin memberikan rasa manis yang jauh lebih kuat di bandingkan sukrosa, meskipun tanpa kandungan kalori.

  • Ikatan Kovalen dan Ionik

Struktur atom sodium sakarin terdiri dari ikatan kovalen dan ionik yang berperan dalam stabilitas dan kelarutannya. Ikatan kovalen terdapat dalam inti molekul sakarin, di mana atom karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur saling berikatan kuat. Terutama dalam cincin benzen serta gugus sulfonil (-SO₂-) dan imida (-NH-). Sementara itu, ikatan ionik terbentuk antara ion natrium (Na⁺) dan gugus sakarin yang bermuatan negatif, yang membantu meningkatkan kelarutan senyawa ini dalam air. Kombinasi ikatan kovalen yang menjaga struktur inti dan ikatan ionik yang mempengaruhi sifat kelarutan menjadikan sodium sakarin stabil serta efektif sebagai pemanis buatan.

  • Massa Molekul

Massa molekul sodium sakarin adalah sekitar 205,17 g/mol, yang di hitung berdasarkan jumlah massa atom dari unsur-unsur penyusunnya, yaitu karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), oksigen (O), sulfur (S), dan natrium (Na). Setiap atom dalam struktur ini berkontribusi terhadap total massa, dengan natrium menambah kelarutan dalam air dan kestabilan senyawa. Struktur molekul yang terdiri dari cincin benzen, gugus sulfonil (-SO₂-), dan imida (-NH-) mempengaruhi berat molekulnya serta sifat kimianya. Seperti interaksi dengan reseptor rasa manis di lidah. Dengan massa molekul ini, sodium sakarin tetap efektif sebagai pemanis buatan dalam jumlah kecil karena tingkat kemanisannya yang sangat tinggi di bandingkan gula.

  • Sifat Polaritas

Sodium sakarin memiliki sifat polaritas yang tinggi karena keberadaan gugus sulfonil (-SO₂-) dan ion natrium (Na⁺) dalam strukturnya. Gugus sulfonil mengandung atom oksigen yang sangat elektronegatif, menciptakan distribusi muatan yang tidak merata dalam molekul. Sementara ion natrium menambah karakter ioniknya, meningkatkan kelarutan dalam air. Interaksi antara gugus polar ini dengan molekul air melalui ikatan hidrogen dan gaya elektrostatik membuat sodium sakarin mudah larut dan stabil dalam larutan. Polaritas yang tinggi ini juga berkontribusi pada kemampuannya untuk berinteraksi dengan reseptor rasa manis di lidah. Menghasilkan sensasi manis yang kuat meskipun dalam konsentrasi rendah.

Struktur atom Sodium Saccharine memainkan peran penting dalam sifatnya sebagai pemanis buatan, terutama dalam kelarutan dan interaksi dengan reseptor rasa. Untuk pemesanan serta informasi lebih lanjut, hubungilah kami pada kontak berikut ini.

Contact Us